Daftar Blog Saya

Blogger templates

wisnu wijanarko. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
demak, demak jawatengah, Indonesia

Pengikut

RSS
Powered By Blogger


                                                                    Bahtera Nabi NUH
                                                    Oleh : Wisnu Wijanarko

Pada zaman dahulu setelah zaman Nabi Idris AS kaum Nabi Nuh mengalami kesesatan, mereka menyembah patung buatan sendiri. Setiap kali di ingatkan, mereka malah mengancam akan melempari Nabi Nuh dengan batu. Mereka juga menyembelih hewan kurban sebagai persembahan untuk berhala itu. Tuhan memerintah Nabi Nuh untuk membuat kapal, tapi dia tidak tahu cara membuatnya, “Buatlah kapal itu seperti dada burung” perintah Tuhan kepada Nabi Nuh. Untuk membuat kapal tersebut, Nabi Nuh harus menanam pohon terlebih dahulu. Setelah pohon itu besar Nabi Nuh memakai kayu untuk membuat kapal. Nabi Nuh bersama pengikutnya mulai memotong-motong kayu. Mereka membuat kapal tersebut di sebuah padang pasir yang sangat tandus. Hal itu membuat orang-orang kafir semakin gencar mengolok-olok mereka.
Tidak berapa lama perbuatan kapal tersebut selesai. Nabi Nuh melapisi kapal tersebut dengan aspal di bagian luarnya. Beliau membagi kapal itu menjadi 3 tingkat.
1. Tingakat pertama untuk binatang buas.
2. Tingkat kedua untuk jenis burung/unggas dan binatang jinak.
3. Bagian terakhir di tempati Nabi Nuh beserta pengikutnya.
Kemudian Tuhan memberi tahukan kepada Nabi Nuh tanda-tanda akan di berikan azab, yaitu keluarnya air dari tungkak api. Air memancar dari segala penjuru. Nabi Nuh segera menutup pintu kapalnya. Semua orang-orang kafir lari menyelamatkan diri. Mereka berlari menuju bukit yang lebih tinggi. Istri dan putra Nabi Nuh menolak ajakan Nabi Nuh. Mereka tenggelam diterjang banjir yang sangat dahsyat. “Tidak ada seorang pun yang selamat dari kutukan Allah kecuali orang-orang yang mendapat rahmatnya”. Permukaan bumi pun tertutup air, setelah 40 hari di ombang ambingkan gelombang dan air bah, kapal itu akhirnya terdampar di atas gunung bernama Al-Judi. Saat Nabi Nuh membuka pintu kapal. Sinar matahari bersinar cerah, langit juga sudah berwarna biru. Dan angin yang sejuk menerobos masuk ke dalam kapal. Sambil mengucap syukur kepada Tuhan, Nabi Nuh melepaskan sepasang merpati untuk mengetahui keadaan sekitarnya.
Burung merpati itu langsung terbang melayang di sekitar gunung tersebut. Setelah beberapa saat ditunggu, akhirnya merpati itu kembali dengan membawa segenggam tanah di kakinya dan ranting pohon pada paruhnya. Sehingga Nabi Nuh bias mengetahui bahwa bumi telah menyerap air bah. Allah berkata kepada Nabi Nuh, “Turunlah dengan keselamatan dari kami dan semoga keberkahan menyertaimu dan umat yang masih setia bersamamu”. Akhirnya satu per satu pengikut Nabi Nuh terun dari kapal, bumi kembali aman dari kemusyrikan dan kemurkaan. Mereka mulai membajak dan mengolah tanah. Menanaminya dengan tanaman yang bermanfaat. Merekan juga tak pernah lupa menyembah Allah. Nabi Nuh wafat setelah memasuki usi yang ke 950 tahun…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar